Malang – Setelah beberapa pekan, kawasan Jalan Basuki Rachmad Kota Malang, Jawa Timur, ditutup. Penutupan ini lantaran kawasan tersebut tengah dibangun Kayutangan Heritage.
Diketahui, proyek pembangunan Kayutangan Heritage tersebut mencapai Rp 23 miliar dari Kementerian PUPR. Pun rencananya kawasan tersebut bakal dijadikan seperti Malioboro, Yogyakarta.
Namun, pasca dibuka pada Senin (21/12/2020) kemarin, banyak warga yang kecewa atas pembangunan proyek tersebut. Hal ini lantaran masyarakat merasa dirugikan setelah hampir dua bulan harus memutar arah hingga kemacetan di sejumlah wilayah karena jantung kota ditutup.
Nampak warganet memperbincangkan kekecewaan mereka dan membandingkan dengan Malioboro di media sosial Twitter. Bahkan, netizen pun membuat meme yang membandingkan kedua kota pariwisata tersebut.
“Tadi lewat kayutangan yg jare heritage, opo e seng heritage mek dì paving ngono,” ujar akun @hymynameis**
“Melewati Kayutangan, mencoba paham tentang heritage yang di maksud. Yang terlihat kasat mata adalah aspal jalan berganti. Sabar menunggu semua selesai (siapa tahu) baru paham yg di maksud. Sambil ngeloyor pulang ber r2. heritage? ala jogja??,” ujar akun @OvanT**
“Tema obrolan hari ini adalah kawasan heritage kayutangan yg endak sesuai expektasi,” ujar @TomDi**
“iya, kl emg niat heritage. Smua bangunan diskitarnya jg hrs dbenahi kek kota lama semarang. Lampu2 jalan dganti smua jd vintage. Kendaraan bermotor dbatasi. Lha kayutangan gedung2 e, ruko2 e wes brubah bentuk smua. Malah bbrp ada yg udah modern. Yg msh vintage plg cmn pln, avia,” tambah komentar akun @risahardan**
“Lagi mengamati warga malang yg berkeluh kesah dgn pembangunan “heritage” nya di kayutangan via @infomalang Minimal mau kayak tugu jogja tapi malah biasa aja, hanya mengganti aspal dgn paving, dan itu menelan biaya 23 miliar dong. Harga paving lagi mahal ya pak? @PemkotMalang,” ujar @yudhaabima**
repost from,
d'lucka report's 
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.